Minggu, 29 November 2015

FRAUD TREE

FRAUD TREE

Fraud tree terbagi menjadi 3, yaitu :
A.      Corruption
B.      Asset Misappropriation
C.      Financial Statement Fraud

A.     Corruption
Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan perusahaan dalam bentuk kolusi dengan pihak luar. Penelitian oleh ACFE mengidentifikasi empat jenis umum korupsi, yaitu konflik kepentingan (conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities), dan pemerasan secara ekonomi (economixtortion).
a)      Konflik kepentingan (conflict of interest)
Konflik kepentingan terjadi ketika seorang karyawan bertindak atas nama pihak ketiga ketika melaksanakan kewajibannya atau memiliki kepentingan pribadi dalam aktivitas yang dilakukan. Ketika konflik karyawan tidak diketahui oleh perusahaan dan mengakibatkan kerugian finansial, maka telah terjadi penipuan.
b)      Penyuapan (bribery)
Penyuapan melibatkan pemberian, penawaran, permintaan, atau penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk memengaruhi seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban utamanya.
c)      Penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities)
Melibatkan pemberian, penerimaan, penawaran, atau permintaan atas suatu yang bernilai karena tindakan resmi yang dilakukan. Ini hamper sama dengan penyuapan, tetapi transaksi terjadi setelah fakta ini.
d)      Pemerasan secara Ekonomi (Economic Extortion)
Adalah penggunaan (atau mengamcam menggunakan) tekanan (termasuk sanksi ekonomi) oleh seseorang atau perusahaan untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai. Sesuatu yang bernilai dapat berupa aktiva keuangan ekonomi, informasi, atau kerja sama untuk mendapat keputusan yang diinginkan mengenai suatu yang dikaji.

B.      Asset Misappropriation
Penyalahgunaan asset dapat digolongkan ke dalam Kecurangan Kas dan Kecurangan atas Persediaan dan Aset Lainnya.
Asset Misappropriation biasanya dilakukan dengan bebrapa cara cara, antara lain:
a)   Skimming: Dalam skimming uang dijarah sebelum uang tersebut secara fisik masuk ke perusahaan. Cara ini terlihat dalam fraud yang dikenal oleh auditor, yaitu lapping.
b)  Larceny: Berbeda dengan skimming, maka larceny yaitu menjarah uang ketika sudah masuk dalam perusahaan. Dalam fraud tree, larceny ada 5 yaitu billing schemes, payroll schemes, expense reimbursement schemes, check tampering dan register disbursement.
·    Billing Schemes: yaitu skema dengan menggunakan proses billing atau pembebanan tagihan sebagai sarananya. Pelaku dapat mendirikan perusahaan bayangan yang seolah-olah merupakan pemasok atau rekanan atau kontraktor sungguhan. Perusahaan bayangan ini merupakan sarana untuk mengalirkan dana secara tidak sah ke luar perusahaan.
·    Payroll Schemes: adalah skema melalui pembayaran gaji. Bentuk permainannya antara lain dengan pegawai atau karyawa fiktif, atau dalam pemalsuan jumlah gaji. Jumlah gaji yang dilaporkan lebih besar dari gaji yang dibayarkan.
·     Expense Reimbursement Schemes: yaitu skema melalui pembayaran kembali biaya-biaya. Misalnya biaya perjalanan, rincian biaya menyamarkan jenis pengeluaran yang sebenarnya atau biaya dilaporkan lebih besar dari pengeluaran sebenarnya.
·   Check Tampering : yaitu pemalsuan cek.
·   Register Disbursement: adalah mengeluaran yang sudah masuk dalam Cash Register, skema ini melalui register disbursement pada dasarnya ada dua, yaitu pengembalian uang yang dibuat-buat dan pembatalan palsu.

C.      Financial Statement Fraud
ACFE membagi jenis fraud ini menjadi 2 macam, yaitu Asset/Revenue Overstatement dan Asset/Revenue Understatement. Fraud jenis ini berkenaan dengan penyajian laporan keuangan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :
·         Memalsukan bukti transaksi
·         Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari seharusnya
·    Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk menaikkan atau menurunkan laba
·   Menerapkan metode pengakuan asset sedemikian rupa sehingga asset nampak lebih besar dibandingkan yang seharusnya
·    Menerapkan metode pangkuan liabilitas sedemikian rupa sehingga liabilitas menjadi nampak lebih kecil dibandingan yang seharusnya.

Sumber:
Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Buku 1 Jilid 4. Jakarta : Salemba Empat
Santoso, Ari. 2015. Fraud Tree dan Pencegahannya.
Sayuti, Ahmad. 2013. Pengertian Fraud dan Piracy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar